08 February 2009

Sholah Syahadah

Pendiri Sayap Militer Hamas


Nama lengkapnya Sholahuddin Mustafa Muhammad Ali Syahadah, berasal dari kota Yafa, tepatnya dia lahir di Beit Hanun, utara Jalur Gaza di kamp pengungsi asy Syathi’ pada tanggal 24 Februari 1952.Keluarganya eksodus ke Jalur Gaza dari kota Yafa setelah militer Imperialis Israel menduduki kota tersebut pada tahun 1948, yang kemudian tinggal menetap di Kamp Pengungsi Asy Syathi’. Sholah adalah anak bungsu dengan delapan saudara perempuan, dua meninggal.

Pada tahun 1958, pada saat umur Sholah menginjak lima tahun, dia masuk sekolah dasar yang berada di bawah lembaga bantuan pengungsi Palestina (UNRWA) di Beit Hanun. Di kota yang sama dia menyelesaikan pendidikan menengahnya. Memperoleh ijazah pendidikan umum di SMU Palestina di kota Gaza dengan nilai istimewa setelah sebelumnya sempat belajar di SMU di Yafa.

Selepas SMU Sholah diterima di fakultas kedokteran di Turki juga tehnik di Rusia, tapi kondisi ekonomi yang sulit membuatnya urung berangkat ke luar negeri. Akhirnya Sholah melanjutkan pendidikan S1-nya di Sekolah Tinggi Pengabdian Masyarakat di Iskandariah, Mesir. Memasuki tahun ketiga, Sholah mulai memiliki komitmen Islam yang tinggi dan oleh karena itu, begitu pulang dari Mesir, dia langsung merintis proyek dakwah Islam di Jalur Gaza.

Selanjutnya beliau bekerja sebagai peneliti sosial kemasyarakatan di kota el ‘Arisy di gurun Sinai, beliau juga ditunjuk sebagai pengawas urusan sosial kemasyarakatan di el Arisy. Setelah pihak Mesir menuntut pengembalian wilayah el ‘Arisy dari Israel pada tahun 1979, Sholah pindah bermukim di Beit Hanun. Selanjutnya di Gaza, Sholah menerima jabatan sebagai pengawas urusan sosial kemasyarakatan untuk wilayah Jalur Gaza.

Pada awal tahun 1982, Sholah melepaskan jabatannya dalam urusan sosial kemasyarakatan dan berpindah ke departemen urusan kemahasiswaan di Universitas Islam di kota Gaza. Pada tahun 1984, Sholah ditangkap rezim Imperialis Israel karena aktivitasnya dicurigai melawan pendudukan Zionis Israel. Namun dia menolak semua tuduhan, dan pihak rezim Imperialis Israel tidak bisa membuktikan tuduhannya. Akhirnya pihak Israel menerbitkan putusan tuduhan berdasarkan undang-undang tahun 1949 dan Sholah divonis hukuman dua tahun penjara.

Setelah keluar penjara, pada tahun 1986, Sholah bekerja sebagai kepala urusan kemahasiswaan di Universitas Islam Gaza sampai akhirnya pihak rezim Imperialis Israel menutup Universitas tersebut, dalam upaya menghentikan gerakan Intifadhah Palestina yang meletus pada tahun 1987. Namun, Syaikh Sholah Syahadah melanjutkan pekerjaannya di universitas tersebut sampai kemudian ditangkap pada 18 Agustus 1988.

Penyidikan terus berlanjut hingga Mei 1989 di penjara as Saraya, kemudian berpindah dari sel penyidikan ke ruang tahanan. Setelah para penyidik dan intelijen Imperialis Israel gagal mengorek informasi darinya, akhirnya pihak Israel memutuskan penghentian penyidikan atas dirinya. Pada bulan Mei itulah terjadi aksi penangkapan secara besar-besaran di barisan Gerakan Perlawanan Islam Hamas.

Akhirnya pada 14 Mei 1989, beliau kembali menjalani penyidikan setelah diketahui sebagai orang yang bertanggungjawab atas gerakan sel militer Hamas, penyidikan berlangsung hingga bulan November 1989. Dengan begitu, beliau menjalani penyidikan sekitar satu tahun lebih. Tuduhan utama yang diarahkan kepadanya adalah sebagai orang yang bertanggungjawab atas gerakan sel militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengeluarkan perintah penculikan atas dua orang serdadu Israel (Sebortz dan Se’don) serta keterlibatannya sebagai pemimpin Hamas dan Biro Penerangan di wilayah utara.

Atas semua tuduhan itu, akhirnya beliau divonis hukuman sepuluh tahun penjara dengan tuduhan sebagai penanggungjawab gerakan sel militer Hamas dan Biro Penerangan di wilayah utara, ditambah enam bulan penjara pengganti denda yang ditolak Syaikh untuk
membayarnya kepada pihak Imperialis Israel. Setelah menjalani masa tahanan, selama 20 bulan kemudian Syaikh Sholah menjalani masa percobaan pelepasan bersyarat (probation) dan, alhamdulillah, dilepaskan pada 14 Mei 2002.

Syaikh Salah Syahadah adalah pendiri sayap militer pertama dari Gerakan Perlawanan Islam Hamas, yang dikenal dengan nama ”al mujahidunal filistiniyun”. Pihak Imperialis Israel mengarahkan tuduhan kepadanya sebagai tokoh yang membentuk sel-sel militer dan melatih anggotanya menggunakan persenjataan dan juga mengeluarkan perintah-perintah penyerangan ke target-target militer Imperialis Israel.

Mujahid Abu Musthafa Syahadah menikah dengan istri pertama pada tahun 1976. Saat masuk penjara beliau telah dikarunia enam anak perempuan. Yang terakhir lahir saat beliau ditangkap, sementara yang paling tua berumur sepuluh tahun. Saat keluar dari penjara - keluar dari penjara rezim Imperialis Israel pada tanggal 13 Mei 2000 setelah mendekam di dalamnya selama 10 tahun 20 bulan dan menikah lagi pada tanggal 12 Mei 2002 - beliau juga telah dikaruniai enam orang cucu.

Atas intruksi langsung dari PM Israel Ariel Sharon, Senin malam 22 Juli 2002 M pukul 11 lewat 40 menit, militer rezim Imperialis Israel melancarkan serangan ke kampung el Durz di Jalur Gaza dengan target pendiri dan Pemimpin Umum Brigade Izzuddin al Qassam, Syaikh Sholah Syahadah. Serangan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat F16 buatan Amerika tersebut akhirnya merenggut nyawa Syaikh Sholah bersama 16 orang syuhada’ lainnya dan 176 orang luka-luka. Tepatnya, beliau gugur sehari selepas serangan biadab militer Imperialis Israel, pada Selasa 23 Juli 2002 M.

No comments: