(tulisan kedua)
Bukti Sejarah dan Arkeologis
Selain penjelajahan yang dilakukan kaum Muslimin, bukti sejarah dan arkeologis yang menerangkan kehadiran orang-orang Islam di Amerika jauh sebelum Columbus juga cukup banyak, antara lain:
Pertama, dalam bukunya Saga America (New York, 1980), Dr Barry Fell, arkeolog dan ahli bahasa kebangsaan Selandia Baru dari Harvard University menunjukkan bukti-bukti detail bahawa berabad-abad sebelum Columbus, telah bermukim kaum Muslimin dari Afrika Utara dan Barat di benua Amerika. Tak heran jika bahasa masyarakat Indian Pima dan Algonquain memiliki beberapa kosakata yang berasal dari bahasa Arab.
Di negara bagian Inyo dan California, Dr Barry menemukan beberapa kaligrafi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. Salah satunya bertuliskan “Yesus bin Maria” yang artinya “Isa anak Maria”. Kaligrafi ini tentu berasal dari ajaran Islam yang hanya mengakui Nabi Isa sebagai anak manusia, bukan anak Tuhan. Dr Barry juga percaya bahwa usia kaligrafi ini beberapa abad lebih tua dari usia Negara Amerika Serikat.
Bahkan Dr Fell menemukan reruntuhan, sisa-sisa peralatan, tulisan, diagram, dan beberapa ilustrasi pada bebatuan untuk keperluan pendidikan di sekolah Islam. Tulisan, diagram, dan ilustrasi itu merupakan mata pelajaran matematika, sejarah, geografi, astronomi, dan navigasi laut. Semua ditulis dalam bahasa Arab Kufik, Afrika Utara.
Penemuan sisa-sisa sekolah Islam ini berada di barat Amerika, seperti di Valley of Fire, Allan Springs, Logomarsino, Keyhole, Canyon, Washoe, Hickison, Summit Pass (Nevada), Mesa Verde (Colorado), Mimbres Valley (New Mexico), dan Tipper Canoe (Indiana). Sekolah-sekolah Islam ini diperkirakan berfungsi pada tahun 700-800 M. Keterangan yang sama juga ditulis oleh Donald Gyr dalam bukunya yang berjudul Exploring Rock Art (Santa Barbara, 1989).
Kedua, dalam bukunya Africa and the Discovery of America (1920), pakar sejarah dari Harvard university, Leo Weiner, menulis bahwa Columbus sendiri sebenarnya juga mengetahui kehadiran orang-orang Islam yang tersebar di Karibia, Amerika Tengah, Utara, dan Selatan, termasuk Canada. Tapi tak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak penduduk asli Amerika, umat Islam dating untuk berdagang, berasimilasi, dan melakukan perkawinan dengan orang-orang Indian dari suku Iroquois dan Algonquin. Columbus juga mengakui, dalam pelayaran antara Gibara dan Pantai Kuba, 21 Oktober 1492, ia melihat masjid berdiri di atas bukit dengan indahnya. Saat ini, reruntuhan masjid-masjid itu telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas, dan Nevada.
Ketiga, John Boyd Thacher dalam bukunya Christopher Columbus yang terbit di New York, 1950, menunjukkan bahwa Columbus telah menulis pada hari senin 21 Oktober 1492, ketika sedang berlayar di dekat Gibara, bagian tenggara pantai Kuba, ia menyaksikan masjid di atas puncak bukit yang indah. Sementara itu, dalam rangkaian penelitian antropologis, para antropolog dan arkeolog juga menemukan reruntuhan beberapa masjid dan menaranya serta ayat-ayat al-Qur’an di Cuba, Mexico, Texas, dan Nevada.
Keempat, Clyde Ahmad Winters dalam bukunya Islam in Early North and South America yang diterbitkan Al-Ittihad, Juli 1977, hal 60 menyebutkan, para antropolog yang melakukan penelitian telah menemukan prasasti dalam bahasa Arab di lembah Mississippi dan Arizona. Prasasti itu menerangkan bahwa imigran Muslim ini juga membawa gajah dari Afrika. Sedangkan Ivan Van Sertima, yang dikenal dengan karyanya They came before Columbus, menemukan kemiripan arsitektur bangunan penduduk asli Amerika dengan kaum Muslim Afrika.
Kelima, ahli Sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M, artinya umat Islam sudah ada di Amerika paling tidak setengah abad sebelum Columbus lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat pada tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir.
Keenam, salah satu buku yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia karya Gavin Menzies, seorang bekas pelaut yang menerbitkan hasil penelusurannya, menemukan peta empat pulau di Karibia yang dibuat pada tahun 1424 dan ditandatangani oleh Zuane Pissigano, kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Columbus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe.
2 comments:
Kelima, ahli Sejarah Jerman, Alexander Von Wuthenan juga memberikan bukti bahwa orang-orang Islam sudah berada di Amerika tahun 300-900 M, artinya umat Islam sudah ada di Amerika paling tidak setengah abad sebelum Columbus lahir. Bukti berupa ukiran kayu berbentuk kepala manusia yang mirip dengan orang Arab diperkirakan dipahat pada tahun 300 dan 900 M. Beberapa ukiran kayu lainnya diambil gambarnya dan diteliti, ternyata memiliki kemiripan dengan orang Mesir. -bukankah Islam hadir sekitar 600 masehi? apa ada kesalahan tulisan, karena diatas ditulis 300 M? Syukron
ProsPerous: memang islam lahir pada sekitar 600 M, tapi orang 2 arab non islam telah sampai di Amerika sebelum Islam lahir. artinya bahwa hubungan bangsa arab dan penduduk pribumi Amerika terus terjalin sampai Islam lahir.
Post a Comment