27 July 2010
Mengenang Jasa Sang Muslim Perintis
Dr Ahmed El-Kadi (gambar)
Komunitas Muslim di Amerika Serikat (AS) kehilangan seorang tokoh dan pemimpin umat yang berjasa mengembangkan ajaran Islam di Negeri Paman Sam. Dia adalah Dr Ahmed El-Kadi. Tokoh yang mengabdikan dirinya untuk melayani umat Muslim AS itu telah berpulang ke Rahmatullah, akhir pekan lalu.
"Dia merupakan contoh bagi Muslim Amerika,'' ungkap Syeikh Shaker El-Sayed, imam Islamic Center Dar-Al-Hijra di Virginia. Menurut Sayed, bagi masyarakat Muslim di negara adidaya, Kadi merupakan sosok berpengaruh yang telah mengubah wajah komunitas Islam.
Sayed menuturkan, kepemimpinan Kadi dan dorongannya untuk memajukan komunitas Islam di Amerika tak bisa terlupakan. ''Jasanya bagi kemajuan Islam di Amerika tak bisa terlupakan,'' imbuh Sayed yang juga ketua Muslim American Society (MAS). Kadi yang dikenal sebagai dokter bedah termasyhur dan tokoh Muslim itu wafat pada usia 69 tahun di Panama City, Florida.
Tokoh Muslim AS kelahiran Mesir itu, selama 44 tahun terakhir, mendedikasikan dirinya untuk membesarkan Islam dan memberdayakan komunitas Muslim Amerika. ''Ia adalah sahabat saya di Muslim American Society dan kami selalu bekerja bersamanya,'' tutur Sayed mengenang.
Saat hidupnya, Kadi pun telah memainkan peranan penting dalam mendirikan sejumlah organisasi Muslim, baik di AS maupun Amerika Utara. Sang tokoh pun sempat memipin sejumlah organisasi Muslim, seperti Islamic Circle of North America (ICNA), Muslim Youth of North America (MYNA), dan Islamic Medical Association (IMA).
"Jasa dan dedikasi Dr El-Kadi dalam mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran Islam akan tetap dikenang,'' ujar Muslim American Society dalam pernyataannya. Tujuh juta Muslim AS, papar MAS, sangat kehilangan sosok Kadi yang telah mendorong komunitas Islam mencapai kemajuan.
Sang dokter juga dinilai sebagai perintis dan penggerak semangat juang umat Muslim di Amerika. ''Dialah perintis dan pendiri Muslim Youth of North America," papar Syeikh Sayed seperti dikutip Islamonline.net. Ayah empat anak itu hijrah ke Amerika pada tahun 1965 setelah merampungkan studi kedokterannya di Austria.
Dalam waktu singkat, pamornya sebagai dokter bedah jantung begitu mengkilap. Sebagai seorang dokter Muslim, Kadi pun dikenal berhasil merumuskan definisi kedokteran Islam yang sangat komprehensif. ''Dia adalah dokter bedah jantung terkemuka sepanjang masa,'' ucap Syeikh Sayed.
Kadi pun dikenang sebagai sosok yang memiliki jaringan begitu luas. Ia berkeliling dunia untuk membangun silaturahim dengan Muslim di berbagai negara. Berbekal jaringan itu pula, sang dokter kemudian mendirikan organisasi amal, sosial, dan pendidikan bagi umat Muslim di AS dan seluruh benua.
Salah satu pencapaiannya yang tak akan pernah terlupakan adalah Islamic Circle of North America (ICNA). Organisasi Muslim yang bermarkas di New York itu telah memiliki 22 cabang di seluruh Amerika. Di Panama City, Kadi telah mendirikan sekolah Muslim dan lembaga penelitian yang giat mengembangkan dan melacak warisan pengobatan dari Nabi Muhammad SAW.
Tak hanya pencapaiannya yang akan dikenang. Menurut Sayed, umat Muslim AS tak akan pernah lupa dengan kepribadian Kadi yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. "Dr Ahmed El-Kadi adalah seorang figur yang berhati lembut, santun bahasanya, bersih tangannya, dan baik hati,'' tutur Sayed.
"Dia sangat termasyhur karena selalu menjaga ucapannya. Dia juga selalu melakukan yang terbaik bagi dirinya dan komunitasnya. Kami sungguh merasa kehilangan. Semoga kami bisa melanjutkan warisan kepemimpinannya,'' ucap Sayed.
Berkat perjuangan Kadi, umat Muslim AS kini lebih berdaya. Salah satu contohnya adalah masjid-masjid di AS yang kini lebih dari sekadar tempat ibadah bagi umat Muslim. Mereka cenderung menjadi pusat rumah spiritual komunitas, tempat budaya, titik peleburan sosial, dan pusat kesadaran politik menjadi satu.
Masjid dan seluruh Islamic Center di penjuru Paman Sam pun memainkan peranan penting terhadap komunitas Muslim Amerika. Tidak ada catatan akurat mengenai jumlah masjid di Amerika. Namun, diperkirakan terdapat 2.000 masjid di penjuru negara tersebut. Di bidang politik pun, kesadaran komunitas Muslim terus meningkat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment